Persebaran Perikanan Di Indonesia

Persebaran Perikanan Di Indonesia

Glosarium ini berisi daftar istilah dalam bidang perikanan dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Terdapat lebih dari 4.000 istilah yang mencakup berbagai aspek perikanan seperti budidaya perairan, penangkapan ikan, manajemen sumber daya perairan, pengolahan hasil perikanan, sosial ekonomi perikanan, dan perikanan rekreasi. Glosarium ini diharapkan dapat membantu memahami istilah-istilah dalam bi

%PDF-1.7 %µµµµ 1 0 obj <>/Metadata 39489 0 R/ViewerPreferences 39490 0 R>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.32 935.52] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœÍ[mo⸺^©ÿÁa5˜ø5ñîj%:°Sn[ʪ««é~HK†²-Ğ¥A«ı÷÷ØqBJ’™NÇI©Ãq8o>ç9Çqº½M¼øŞÅè×_»½8ïî£úÜ�®ŸşìNÿ}Šºãp¾X…ñb½êN¶·±¾t…³hóÛoè¤ÿı}|äaOÿŸ %0£H1�E›èøè¿?¡ÕñÑÉôø¨û;A„¢é—ã#}«‡¢ÊÇR  ¾¥`f 7}šøhş¿‹æfØѧã£Ï-ÔşMÿs|4€ŸûãøèÕì¿çŞDT˜ÀJ¾Ö§Ø£Ãœa�Œå¢¡ÁÅGÔ­0ğÉ:�×Ëjÿ¾^Çoµ1C„`�¿�œS‰‰BÌÃ<°‚Éüï†6óı+WF¥û8nwüÖÓs›°ÖÏíouÛş€ø«İ­Ù†÷zëkO=_·-µhÃ�ot[µF‚‚èwkôëç«ı®ˆ¡’b ‹œâQä{8ÈgXåø%µªfâå7ît˜—á<"õ×(u'OáJKvñqØG^÷<\ÍQk1ëûmGëÃmà qËé^ �ıiO ğÖİçÖÙ`|=½�ôFèb0š®†èlpŞ»�Â…>ü�áÊYoÔÜxr>96õ5œU°|…!XM©Ñ‡º@ �=V�ªyv IPç¼Áè#$½ŞÈñúg�‰írö®ƒ�SÛåÌƃѧÁùå9èˆN{“á9šúC 0@ı!Òà8Á…EğJíË–¯%6’òVr+õ©DRÉ¡¦�PL(Q\§à; ȽӋŞM¯Oağ?ˆ`tÑ;í¡ÁÄ10s¨àX¥0¯°�¬Óo„bÿM~ókñ›Îá[ğQ´Õk+,Çş~•L5Us< _1Ä×̤Î,Ì^±‚ZÀ&éEEÀ1|ı R©:¥‚öE¼ÉV¤�¦ÅŠ%À“Ec]D«ÅòVsu»pçf•–suÍL@ITÅëgǼ$ÀYcŠAÑÕn³ÛğşŸµ;”¨Övo\×9Béⶂû2z�ÃUø K8â!Š#�#�ÃçğÑÒºå1Døo[ò¦ÅoÚ®{]†+Enn­Ò“P:²brG›0Şn´á|OÇdm†>+oc;1³Ÿpû¬nG£õr½1cæcŞoW + 0+:ÚP“z-½VLâ¡�5@›x-csÅ.¯l¼ÑÓ©™Ì•%Ø~ã¾İQ‡à[=¸_ÜÉHÜÓ „jQi ã¢DìdÂÅ�™Y:�„ŠVóèqıhÌ`æOÃçÅã�hìy˜=<‰f‹¥Öây¡]µföó–²ã(,I• ¶OÑæq›� V‡O&e¹-”<¥+¤RAJ¶£§m¼}N¥Jş0œªK>o?E•©�&¦ƒT>Ë(“œ´*I‚2×vkZ�ú뇭¾œ±ûN´º3Á~ F€� Øüä£ÑÄ!ʯuXæîW8SK¿J _\¯bOãf³}~°_îÖ²­lË]%ağÍ*ÜMáÙ/»2İ2«òM-»¥©o8ÃAi+2_¬æº:tk8æcOVq­gE”óª§iH1»üʙ욠šÒM™*¢‚YÚź߶‹ÑäM‹A“Ôrz|½0œ»~úa¶:*$ì¸f¦ ”3KÔÓº å`›�Õ{ÍÃMøŞøm]I•ŞÃüVsuØíãâ W³õ*z^„(i�ˆâÂ1¶2EqÀÊ%sŸ¿ëyÈcó7ÚÆÍdÒfxÙäVÎŒb×¹�bјm@”3«#WQ¬TGǹŠ óJfY®’:?ÙF\ÓLYÂî•š‚–´ Ë�$3�èç�ßîÈ–IiÚ._¤ÙnZçÑò6ÜägÍ�JvG– ß]cø˜İ¹ËÒíNÀwÎÓ´u�&³ ‰v¡”²o€ îß¿Ë´jú³‚cS¿rß7~ÍÜfİYZ‰Æ\yÓv[ƒʣ\R÷¨UËsh‹ZL(LB­†x%¨UÁŒÕƒZ ©f¤œYn»¼C<•Û ¶Ò i³çª‰dÏ2^:‘ì¹j2ÛŸz÷Œ ØIŠqörX»¬iªöö[õì,%ÎM=¾�íp‡’ ÑO˜ [æ)n1–G%3îp@_Kq@ÓÖ«šLW�¦ ¼»ºDê#�…cb”4ƒ¨y˜fyißÃâ@ÜéQ\Ü6LÜ _8'ª;UVÁ×58ÕrÉ‚ Ìé–FÀ©!^ 8U0ãõ€SCª%«½‚Yœtæo @gѪ$)± ŸÀìÒ^K IÏ%İÈûG9Õ{QßÛ�€&¹'Fz8˨ôq¶Nìéµ|·òî KË’#êIb.«Ç@2^Lü¨ s³CZ!œëäWËIÃ4ùq‰zTÓ+›úJy‰š2_#ŠÙx(åµ_”g§XÌ(üz8ËÕîÙY–BéÎØaÔ5”QÌK^«HÊNÈZI¾&¹3-ÄË„ì�gy9ûîê‘ ìÅ |W%²cF@é�JdÇŒDª¾È©/¼|Ïr ^ôxÙ«#i'Å‚ıNJ_™¥D Oö¥ĞgE*ÄrºzG²rfÙ�<ÑØ}Ó:ÏÇ¡U}×�»ä0|J”WöÌ×�˜çP̽@¿U!Œk(®åx½…bâKı¬¼,nˆWÆÌd=hÜ�j6Ê™åñ˜³VAÁ¨gÑæ/�5Ü�ù’¿,#yVFò½2R�wöîz2†ƒââ©~˜“A–g!‹Âİ·�ļ ^!�k̪ó5 B nêï€ë|gˆxûµ{�Öù~‘"XÔá„ñN|b%&š�~Á�Hé×>⺴5ßÿò“íıHPyÛÄ2ø?ôAÆ endstream endobj 5 0 obj <> endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <> endobj 13 0 obj <> stream xœì�|TUöÇÓ˜ôé½÷�I£….MB‘ŞQzKèÒCkźêZYvÅ‚ì²âZ±ƒ±ìºEwuW·¨ûÿ¾{’ÇdŞ›Iƒîg>|†ÉÌ}ï�{ÎïüιçŞçæÖŒb¹¬}Xs~q±]¨ÍÛË==ÊçuŞÆÓıĞâÜı“ÓÎQÿ[«j™Ñ¾GWøX<ÎEçc:…×îkwdeÁ¹èübkm­¿-„é^2 ®Å{vww;´$÷ÔŞòv—ù{Ÿ]½ØZU[xiìɽåïì(�´¶iÙ�ãB,í)»mFÆ©«ËK’Z¶ó‹­¶[®Ì¸{NÖãËóçõ�iÙ�ûƒxÒWc›Ô5²e;¿ØZ[Ãñ«±-7§OÌÃU9-ÛùìŞÑoo/iãévÓôô«'¦¶lç[kk ¡Ş8 ¹m{å·=±£Ä˽%;_3,áÑê\ŞÌìıò†¢íûbkumXy(ÄØêçeKôG©B¼Z°óš‘‰7_‘Á›â$œ]jĹÊ<\l­¡m“üĞ"͵•&0ݙѾ-Òm·+j‰.áİÜT–éõ-ÅÓzDµHç[+lÄì/¬+"�ã}‰Ò¥Ü8¿³ïÖËÓıÿVtϱ¢KwÎΔ¯›’öËyYgßùÅÖ:[~¼Ÿ®?�2yŸë{ǬÌ옳B§¹Vºª®Œ«ªŒ=´$O>Pòáî²ğÀ–ô¡[ëiKÆ?·¶Prˆ‹CÄÇ�ÜS¶oÒYÅ\»Ç§ĞÕƒs&w‹|e£M>ôñòxskɸÎg}×[«k�îϬ.\7"Qş™ùhOYYŠæéŞİYès†ijº=¾ÉFWì*ß9‚7{ùÓæQI(ØÅhîçׄ $Ô¤eƒâ�o´MéI4Çç•Å¡gÖmZ¤?ß2*‰7\–È¿è§ü‰k¡Z)Ş-3€¹ıÌV”@‰ß.ÍÓÿ{ã´ô_-È>X�Ç¿àÒö1ÉgÖmßB-× ãz~má“+óñ˜è§ş×d¯¶·~�·¤0ï¥[~õó§jmı<ߪ^2±ËiöBäõĞ¢œ�¯.ŸÔ5òÀÌL4áÌœÑìŞÑ¨¢ÅËqÑÛ©½å;Ʀèí]ĞöµÍÅ�>�g=‚µA©Ê½Q¥J~ VüÖ¶�ÉXı< ²ŞİQŠŠik¹¢g:pfyËõ—%>¹"Ÿ7@�€Q�/Ï×ÿêáîvxyı·È(.¸âïõğ¢d‚µşÔ÷Ò2ÍËScİW MĞ?éšÄ yİtEºú¯ÔwLlV·©‘>¨ßµ“ÓtA=Z�K?hi[¿Ój9¨$ôØ›wË®Ö\­"#�¨ùõ-Åx„_Lû™àR¥-7bÑ?©ªŒ]êœÄsbµ¼ÓвP[’¿{Óæı|lY^Ï<ëm32dİÄM+„‹�n/ÉkkÿMüé…U6pÆQ-ÍÏâѯ(øö™™ ô}ó³«+c‰nú´m¹»ûÉš—‡Ng}}*@¡:3~hI�hN\ˆ…ñ¦v�O�K7¥ÛJUPG0ˆĞt]‚½¹µ„Ïk.kp9tìµ-Åa­;o‰ß—7>^îà f¥ÿ)9Ü{VïhAà;feb>jãȤƒãçô‰™İ;fᥱk‡'쟜2¿·³” äÀŒL )½³£�´ò±7± +…E·=]öWTZ—H³`D“»F !oJ·wÍ΢‡ÃËò�­®K´5ÃøüÅõE�§NÓçù¿e†tnÚèNáÕ•q¾mÜ+2‚°,èeIr ®yõ°ˆX®�˜Ê  k†%ğfÓåIÛF'£?×OMÛ7)u縢� ]":¤úzÆ[v�MA©¨CZt ı'i>´Å Ëq‡–‡2:”¥~|E‰Ú²şÚá‰B�Ó"Yß÷÷ö€´ã7Oî-;VcC£ô?qì.3²¯î9Ö÷”åÇû:ûé[J„�¸"Sã�'¶—|¸»Nà«›l@�½%6Ú¬¾�«†&ğ[é„×ɽåİr¬çîşÏO›Ş#êÙ5…Øšı‡ S®2¸TÓ®'Väc�'v”‚Û®»EOøşìŞÑ'•îãöÔz�ZRÙ;¡ÁºÎAtÜƳՑğHk›»çd¬ÎÓg_Sª¥‹+ãô‹i"�Ô4›aş®Æfß vNnı|5¬ öÒ·!ësÀÀÊb7§ëFhùj@é×j;‚uİóÄ.‘|?"Èë—s³DVíROWwcæ˜öû»JH¬.Ñ:Q˜kû©Z•„˜~Óû¦Mtïº)iöâ(ÏÅmŸŸÆˆ 1؈ƒY­ªñ™áíNï…$b9ººP†<¢]£&Œu�â\¤:@-órÈën�lü�6¿_,öŞÚjäVIxÏÎ%ñÕ1Üô›Ù±¾¿Z�½°l£}ÂÆí;ìo3×̢࿶Ù1t"T�RkØãÂÿ�Õ’œV^îsûÆğêè¢s¬ºE0.B¾ÿº"ûRx� ‰Ú8ÔœĞÿcËòp–Ö”nÂ"ÄYËëáE9öØ>-ª@Gøö‘âÒ#;8îJ†%>¹2Á¥±úï ğÒ˜ŸßEb?U#.c*+‹ma^ßY»Ô¬ ’Q�UJªÔ%Œ£KÚš‹ÜøÎu9%‡Šlº„Ï;üÕÅı­Úº0ÀÔu鑪¢dÅ¿×NN{|yşGõá/ngíğsLƒ![=£Â'°Ğ£«è¡RÄ&6ppx˨$‡Ï­~^¿ß\¼k\Šı‡zÀ—„umT~E¸S¯ü¶ÎúÓöLH¥+IçYT6†ŸÜ;/ÛŞœùlêı]eƨ3'Xvq‰óܸíNAXèôÜšB¸Á†ËW�ç {‰&`€¨ ÔÛ,ëèë DzY©´à /„3¹Û…”§µoËŬÎ5nñ^6(�·­_ƒeÖË;„‰¹ )«Ë5]?U#�.ÊàG®*�õ\ùdtE„Pw‡<

Ada yang menarik jika sepakbola dihubungkan dengan geografi. Terutama untuk mengetahui peta persebaran beberapa pemain dari belahan dunia. Di liga-liga top Eropa tentu banyak tersebar talenta-talenta terbaik sepakbola dari segala penjuru dunia.

Yang sering jadi pertanyaan, dari beberapa liga top Eropa seperti Premier League, Serie A, La Liga, Bundesliga, maupun Ligue 1, siapa sih negara yang paling banyak menyumbang pemain? Mari kita cari tahu jawabanya.

Dimulai dari liga terpopuler nomor satu di dunia, Premier League. Usai rebranding sejak 1992, Liga Inggris tumbuh sebagai liga terkompetitif dan jadi liga terbaik di dunia hingga sekarang. Deretan pemain top dunia hampir ada di setiap klub.

Namun apa kabar dengan pertumbuhan pemain asli Inggris di Premier League? Ya, hal itu mengalami penurunan sejak saat itu. Bahkan hingga tahun 2015, ketika sempat ditekan dengan kebijakan dari FA.

Ketika itu FA di bawah ketua Greg Dyke memberlakukan perubahan aturan yang menetapkan semua klub di Premier League harus memasukkan jumlah minimum pemain lokal ke dalam skuad mereka.

Alhasil menurut data The Athletic, sejak 2015 hingga musim lalu, jumlah pemain asli Inggris yang ada di skuad tim-tim Premier League meningkat 41%.

Namun di musim ini ternyata terjadi dampak penurunan yang signifikan. Hal itu terbukti dari data yang menunjukkan hanya sekitar 35% pemain asli Inggris yang menghuni tim Premier League.

Salah satu penyebabnya yakni adanya kebijakan gempuran para pemain asing dari tim-tim Premier League yang makin kaya. Kebijakan ketat “Brexit” di bursa transfer Inggris yang menetapkan pembatasan izin kerja dari para pemain asing, tampaknya tak berfungsi membendung eksodus para pemain asing dengan harga mahal.

Tak dipungkiri para klub Premier League kini berlomba-lomba sebanyak mungkin memenuhi kedalaman skuadnya dengan para pemain asing, baik itu pemain muda maupun tua.

Bahkan sejak 2017/18, tercatat pemain asli Inggrisnya sendiri malah memilih keluar dari Liga Inggris. Di musim ini saja ada 30 orang Inggris yang tersebar di luar Premier League. Contohnya di Serie A ada Tammy Abraham, Chris Smalling, maupun Fikayo Tomori. Di Ligue 1 juga ada Ross Barkley, Florian Balogun, maupun Djed Spence.

Sebagai catatan saja, meskipun banyak pemain asing di Premier League, ternyata liga ini bukan yang paling beragam. Premier League hanya punya pemain dari 68 negara yang tersebar di 20 klub Premier League musim ini.

Dan yang paling unik perkembangannya adalah peningkatan pemain asal Brazil. Hal ini cukup signifikan karena sekarang Premier League memiliki 36 pemain negeri Samba. Ini adalah jumlah tertinggi dalam sejarah Premier League.

Serie A justru menjadi liga paling beragam dibanding Inggris. Tercatat musim ini ada pemain dari 72 negara berbeda di klub Serie A. Sama halnya seperti Liga Inggris, Serie A juga mengalami penurunan signifikan dari jumlah pemain lokalnya.

Hanya 40% musim ini pemain asli Italia yang berada di klub Serie A. Ini adalah angka terendah dalam satu dekade terakhir. Presiden Federasi Sepak Bola Italia, Gabriele Gravina serius menyoroti fakta itu. Ia bahkan khawatir akan hal itu.

“Musim ini tidak positif, kami hampir tidak banyak melihat para pemuda Italia,” kata Gravina di awal musim. Ia menyadari bahwa 60 persen pemainnya kini adalah orang asing. Dan ini menurutnya bukan pertanda baik.

Menurut Gravina, hal inilah juga yang akan merusak regenerasi timnas Italia yang sedang dijalankan ini. Meskipun dirinya tetap berterima kasih terhadap klub Italia yang masih mengorbitkan dan merawat talenta lokal dengan baik.

Lalu negara mana yang mendominasi selama ini di Serie A? Ya, salah satunya yang terbesar yakni negara-negara Amerika Selatan macam Brasil dan Argentina. Dua negara itu telah menjadi bagian tak terelakan dari kemajuan sepakbola Italia selama bertahun-tahun. Bahkan musim ini saja, tercatat pemain dari dua negara itu memiliki menit bermain lebih dari pada pemain asli Italia di Serie A.

Selain negara Amerika Selatan, negara-negara Balkan seperti Serbia, Kroasia, Bosnia maupun Albania juga sering mewarnai Serie A selama satu dekade terakhir. Berkaca dari kesuksesan pemain macam Goran Pandev, Kolarov, Mihajlovic, maupun Stankovic, kini pemain macam Vlahovic, Dzeko, Brozovic maupun Milinkovic-Savic juga telah mewarnai Serie A selama beberapa tahun terakhir. Hampir 10 persen jumlah pemain dari negeri Balkan bermain di Serie A musim ini.

Beralih ke La Liga. La Liga dalam satu dekade terakhir ini patut membanggakan diri karena masih setia dengan mayoritas talenta lokalnya di beberapa klub La Liga. Bahkan angkanya selalu tertinggi dari liga-liga top Eropa lainnya. Angkanya selalu lebih dari 50 persen di tiap musimnya.

Hal itu tercermin dari beberapa akademi klub besar di La Liga seperti La Fabrica maupun La Masia yang selalu menghasilkan pemain hebat asal Spanyol. Bahkan mereka mampu dirawat hingga menjadi tulang punggung tim selama bertahun-tahun.

Selain dari talenta lokal, yang paling tertinggi di La Liga dalam satu dekade terakhir adalah pemain dari Amerika Selatan. Terkhusus Argentina dan Brazil yang selalu mendominasi.

Talenta-talenta bintang Amerika Selatan itu juga tak dipungkiri selalu menjadi ikon La Liga. Mulai dari Alfredo Di Stefano, Romario, Maradona, Rivaldo, Ronaldo Nazario, Ronaldinho, Neymar, hingga Messi.

Beralih ke Bundesliga. Sama halnya dengan Spanyol, para pemain asli Jerman tersebar di beberapa klub Bundesliga. Meskipun dari segi jumlah, masih kalah dengan apa yang terjadi di La Liga. Di Bundesliga hanya stabil di angka 45 persen ke atas dalam satu dekade terakhir.

Artinya banyak juga talenta asing yang tersebar. Tiga negara di luar Jerman yang mendominasi Bundesliga saat ini yakni Prancis, Austria, dan Swiss. Dan yang patut diperhatikan perkembangannya yakni para pemain dari Prancis. Jumlahnya tercatat melonjak drastis musim ini.

Sebagai perbandingan, jika ditarik dari satu dekade lalu tepatnya di musim 2012/13, di Bundesliga hanya ada tiga pemain Prancis: Franck Ribery (Munchen), Matthieu Delpierre (Stuttgart), dan Jonathan Schmid (Freiburg).

Namun jika dilihat di musim ini, jumlah pemain Prancis yang berada di Bundesliga menjadi sebanyak 42 pemain. Bahkan para pemain Prancis itu menjadi pilar penting bagi klubnya. Seperti Randal Kolo Muani, Marcus Thuram, Christopher Nkunku maupun para pemain Munchen seperti Lucas Hernandez, Upamecano, Kingsley Coman, maupun Benjamin Pavard.

Di Ligue 1 juga sama halnya dengan Bundesliga. Konsisten berada di angka yang stabil dari segi pertumbuhan talenta lokal yang tersebar di Liga domestik mereka. Angkanya selalu di atas 45% tiap musimnya.

Bedanya dengan liga lain, sisa persentase pemain lokalnya itu diisi sebagian besar dari talenta benua Afrika. Sangat banyak tersebar pemain dari negara Afrika di Ligue 1. Hal itu terkait dari ikatan sejarah kolonial mereka. Kesamaan bahasa dan budaya dari berbagai negara di Afrika macam Senegal, Kamerun, Mali, maupun Pantai Gading membuat mereka lebih nyaman bermain di Ligue 1.

Tak jarang juga para pemain dari Afrika Utara seperti Maroko maupun Aljazair banyak yang nyaman merumput di Ligue 1. Oleh sebab itulah banyak legenda-legenda Afrika lahir dari Ligue 1. Seperti George Weah (Monaco), Jay-Jay Okocha (PSG) maupun Didier Drogba (Marseille).

Sumber Referensi : theathletic, transfermarkt, fbref, forzaitalia, footballtransfers

Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bogor